Sudah paham apa saja sunnah haji dan umroh yang boleh dilakukan selama melangsungkan ibadah? Temukan pengetahuan lengkap di dalam artikel ini.
Mendapatkan kesempatan pergi ke Baitullah adalah impian semua umat Muslim untuk memenuhi panggilan-Nya. Pasalnya, ibadah haji dan umroh menjadi ibadah yang hanya bisa dilakukan di kota Mekkah saja. Terdapat banyak kewajiban dan juga hal-hal yang disunahkan untuk setiap jamaah. Tentu saja, para calon jamaah dan semua Muslim penting untuk memahaminya.
Haji dan umroh menjadi ibadah yang banyak orang nantikan karena dipercaya dapat memberikan pengalaman spiritual batin yang belum pernah ada sebelumnya. Apalagi banyak tempat bersejarah di kota Mekkah, yang menjadi titik dari kisah-kisah para Nabi.
Maka dari itu, simak apa saja hal-hal yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan selama menunaikan ibada haji dan umroh.
Beberapa Sunnah Haji dan Umroh
Sebagai pembuka, haji adalah pergi ke Tanah Suci untuk melakukan ritual ibadah di bulan haji. Ibadah yang wajib dilakukan semasa haji adalah Tawaf, Sa’i dan Wukuf di Padang Arafah. Sedangkan umroh merupakan ibadah haji kecil yang juga dilakukan di Baitullah.
Namun jamaah umroh Ramadhan tidak perlu melakukan Wukuf di Padang Arafah karena bukan kewajiban yang ditentukan. Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang disunnahkan oleh para jamaah haji dan umroh selama menunaikan kedua ibadah tersebut. Di antaranya adalah:
- Ifrad – Melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu, selanjutnya baru melaksanakan ibadah umroh
- Tamattu – Melaksanakan ibadah umroh terlebih dahulu, baru melaksanakan ibadah haji
- Qiran – Ibadah haji dan umroh dilakukan dalam satu waktu
- Talbiyah – Membaca Talbiyah selama masa Ihram sampai melempar Jumrah Aqabah di Hari Raya Idul Adha
- Berdoa – Para jamaah disunnahkan membaca doa setelah Talbiyah
- Dzikir – Para jamaah disunnahkan untuk melafadzkan dzikir selama Tawaf
- Shalat 2 Rakaat – Setelah Tawaf, jamaah haji dan umroh boleh menunaikan shalat 2 rakaat
- Masuk ke Ka’bah – Jamaah haji dan umroh boleh masuk ke Ka’bah
Larangan Selama Menunaikan Ibadah Haji dan Umroh
Setelah mengetahui apa saja sunnah haji dan umroh yang boleh dilakukan oleh para jamaah, sekarang saatnya mengetahui apa saja larangannya. Tentu saja, larangan-larangan ini tidak boleh dilakukan.
Apabila jamaah tanpa atau dengan sengaja melakukannya, maka ibadah haji dan umroh yang sedang dijalani menjadi tidak sah. Baiklah, berikut larangan yang sudah menjadi ketetapan untuk semua jamaah selama berihram.
- Memotong atau mencabut kuku
- Memotong atau mencabut rambut kepala, mencabut bulu di area tubuh lainnya, menyisir rambut kepala, dan lainnya
- Menggunakan wewangian di tubuh, pakaian, dan juga rambut
- Memburu atau membunuh binatang darat dengan cara apapun
- Melangsungkan pernikahan atau menjadi wali dalam akad nikah, dan melamar
- Melakukan hubungan suami istri atau bersenggama dengan syahwat
- Marah, Mencaci maki, mengucapkan kata-kata kotor, dan lainnya
- Menebang atau memotong pohon atau mencabut segala macam yang tumbuh di Tanah Suci, Mekkah
Akan tetapi, larangan-larangan tersebut boleh dilakukan setelah jamaah masuk ke ibadah Tahallul. Inilah yang akan menjadi momen semua larangan dihalalkan untuk para jamaah lakukan. Akan tetapi, hal yang masih tidak boleh dilakukan setelah berihram adalah melakukan hubungan suami istri dan mengucapkan kata-kata kotor.
Akhir Kata
Setidaknya terdapat 8 sunnah haji dan umroh yang boleh dilakukan untuk para jamaah. Akan tetapi, pastikan Anda pahami juga apa saja larangan yang tidak boleh dilakukan semasa berihram.
Karena jika tidak sengaja atau sengaja dilakukan, maka ibadah haji dan umroh bisa menjadi batal dan jamaah harus mengulanginya dari awal atau membayar dam (denda).
Baca Juga: Diharamkan! 4 Larangan Ihram Bagi Wanita dan Laki-Laki