Apa Itu Ta’aruf Dalam Islam Serta Kemuliaannya Dibanding Pacaran

Istilah Ta’aruf sudah tidak asing lagi bagi masyarakat muslim. Akan tetapi ternyata masih banyak orang-orang yang salah mengartikan tentang Ta’aruf yang sesungguhnya. Istilah Ta’aruf sendiri memiliki arti perkenalan. Nah, untuk lebih jelasnya artikel ini akan membahas mengenai apa itu Ta’aruf dalam Islam serta beberapa proses yang harus dilewati. Berikut ulasannya.

Apa itu Ta’aruf dalam Islam?

Ta’aruf dapat diartikan dengan berkenalan dengan orang lain, mengenal dengan baik, atau memperkenalkan diri. Singkatnya, Ta’aruf merupakan interaksi antara dua orang atau lebih yang disertai dengan maksud atau tujuan tertentu. Dilihat dari pengertiannya, Ta’aruf tidak hanya berkenaan dengan pernikahan, melainkan juga hubungan persaudaraan, pertemanan, dan lain sebagainya.

Ta’aruf yang dikenal oleh masyarakat muslim saat ini merupakan Ta’aruf yang dikaitkan dengan pernikahan. Dalam hal ini, Ta’aruf dapat diartikan sebagai proses perkenalan antara pria dan wanita melalui perantara yang bertujuan untuk menyempurnakan agama ke jenjang pernikahan.

Apa Saja Kemuliaan dari Ta’aruf?

Ta’aruf memiliki banyak manfaat dibandingkan dengan proses pacaran yang identik dengan maksiat. Maka tak heran jika saat ini banyak publik figur yang memilih melewati proses Ta’aruf dibanding dengan pacaran. Berikut ini adalah beberapa manfaat proses Ta’aruf:

1. Dijauhkan dari Perbuatan Zina

Dilihat dari prosesnya, Ta’aruf sangat mungkin untuk menjauhkan seseorang dari perbuatan zina. Sebab, dalam proses Ta’aruf pihak laki-laki tidak akan bertemu langsung dengan wanitanya. Melainkan harus melalui perantara. 

Dalam hal ini bisa saja orang tua pihak wanita atau ustadz maupun ustadzah yang dipercaya. Sehingga pasangan yang hendak melakukan Ta’aruf tidak akan memiliki kesempatan untuk berduaan.

2. Adil

Ketika proses Ta’aruf berlangsung, pihak yang akan Ta’aruf saling bertukar informasi mengenai data diri serta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Prosesnya transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Pihak keluarga juga terlibat dalam proses ini. Sehingga semuanya akan lebih terasa adil.

3. Efektif

Proses Ta’aruf biasanya cenderung lebih singkat. Hal ini guna menghindari fitnah maupun perbuatan zina. Sehingga melalui proses yang singkat, Ta’aruf dianggap lebih efektif dari pada pacaran yang biasanya banyak membuang-buang waktu.

4. Proses yang Cepat

Setelah kedua pihak saling merasa cocok, maka proses Ta’aruf akan dilanjutkan ke jenjang yang lebih serius yaitu Khitbah atau Lamaran dan kemudian pernikahan. Sebaliknya, jika merasa tidak cocok, maka proses Ta’aruf dapat dihentikan tanpa menimbulkan permusuhan.

Bagaimana Proses Ta’aruf yang Sesuai dengan Syari’at Islam?

Setelah memantapkan niat untuk menikah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan dalam proses Ta’aruf. Berikut ini adalah tahapan-tahapan Ta’aruf yang sesuai dengan syari’at Islam:

1. Bicarakan dengan Orang Tua

Ridho orang tua sangatlah penting terutama mengenai hal yang akan dilewati seumur hidup, yakni pernikahan. Untuk itu, apabila telah memiliki niat untuk menikah, maka segeralah utarakan pada orang tua. Disamping memohon do’a restu, orang tua juga dapat memberikan saran yang terbaik untuk anaknya.

2. Mencari Perantara

Sebagaimana yang kita ketahui, proses Ta’aruf yang benar haruslah melalui perantara. Hal ini bisa melalui orang tua ataupun mendaftar melalui media Ta’aruf online. Penting untuk diketahui, Ta’aruf yang sesuai dengan syari’at Islam harus memiliki perantara. Hal ini bertujuan untuk menghindari fitnah maupun zina.

3. Bertukar Biodata

Proses selanjutnya adalah saling bertukar biodata. Hal ini bertujuan untuk mengenal diri satu sama lain. Proses ini juga dilakukan untuk menghindari intensitas bertemu antara pihak wanita maupun laki-laki yang akan berta’aruf.

4. Pertemuan Kedua Keluarga

Setelah merasa cocok, dan kedua calon sepakat untuk melakukan proses selanjutnya, maka pertemuan keluarga dapat dilaksanakan. Sebab, pernikahan bukan hanya menyatukan dua insan saja, melainkan juga menyatukan dua keluarga.

5. Memohon Petunjuk Melalui Solat Istikharah

Selain ridho orang tua, Ridho Allah juga merupakan hal yang harus diraih. Hal ini dapat dilakukan melalui Sholat Istikharah. Mintalah petunjuk kepada Allah sebab Dialah yang Maha membolak-balikkan hati manusia.

6. Khitbah atau Lamaran

Langkah selanjutnya adalah khitbah yang merupakan permintaan dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan dengan maksud untuk dinikahi. Khitbah dapat dilakukan oleh laki-laki secara langsung maupun perwakilan dari keluarga. Prose ini dapat dikatakan selesai apabila wanita sudah mengatakan ‘Iya’.

7. Akad

Puncak dari proses Ta’aruf merupakan Akad. Akad atau pernikahan adalah ikatan yang menyatukan antara laki-laki dan perempuan dalam satu ikatan suci yang diridhoi Allah. Sementara walimah merupakan acara yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas berlangsungnya akad.

Nah, itulah tadi mengenai apa itu Ta’aruf dalam Islam serta kemuliaan dan proses Ta’aruf. Sejatinya segala hal yang dilakukan dengan niat yang baik dan mengharap ridho Allah, maka akan dipermudah urusannya. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!