Perjudian online kian berkembang pesat terlebih lagi perkembangan teknologi yang semakin pesat. Kemenangan satu kali saja sudah heboh dipublikasikan dan diketahui seantero Indonesia. Permain judi via daring ini tengah membumi, diantaranya roulette, casino, blackjack, kiukick, taruhan bola, dan poker online.
Anehnya perjudian online seperti ini tidak ragu dipublikasikan secara livestreaming. Bahkan orang yang ketagihan dan sering menang menjadikannya sebagai mata pencarian utama. Mereka belum menyadari bahaya negatif ketika kecanduan. Hal yang harus diingat bahwa tidak ada penjudi yang kaya raya karena hasil berjudi.
Fakta Perjudian Online
Perjudian online menjadi bisnis besar karena hampir seluruh orang dari belahan dunia berminat. Nilai keuntungan seorang bandar judi ditaksir mencapai triliunan rupiah. Sehingga tidak mengherankan apabila fenomena judi online semakin menjamur dan modusnya lebih canggih.
Melansir dari Liputan6.com, dulu pada tahun 2010 perjudian online mudah ditangani. Pasalnya kala itu penggunaan internet terbatas, tidak seperti saat ini. Dulu pemain judi online memanfaatkan warnet untuk mengakses situs judi. Jadi, aparat keamanan dengan mudah melacaknya dan membekuk pelaku pemain judi online.
Baca juga : Akibat Buruk Kecanduan Judi Online dan Bagaimana Cara Mengatasinya
Dulu bandar judi memanfaatkan SMS gateaway dalam menyebarkan pesan singkat broadcast messages kepada ribuan nomor telepon. Penerima SMS yang tergoda kemudian direkrut menjadi agen judi oleh pihak warnet.
Kini modus bandar judi berbeda. Mereka berhasil lolos dari pelacakan polisi karena memiliki sindikat online. Pertama sindikat tersebut memindahkan dan menyewa server pada beberapa negara tetangga.
Misalnya Filipina, Kamboja, Thailand, dan Singapura. Setelah itu dalam server dimasukkan konten-konten menggunakan bahasa Indonesia. Tujuannya agar orang Indonesia dapat mengaksesnya dan mudah mengerti. Inilah yang menjadi salah satu faktor bandar judi dan agennya menjalankan operasi dengan tenang dan aman.
Kasus Nyata Judi Online Menjadi Mata Pencarian
Ternyata ketika pandemi covid-19 berlangsung banyak orang yang di PHK beralih menjadi penjudi online. Hal inilah yang diselami 19 orang pelaku judi asal Cilacap. Setelah ditangkap oleh Satuan Reskrim Polres Cilacap ternyata 19 tersangka melakukan judi sejak Juni 2020.
Adapun game judi online yang dimainkan adalah togel dan poker. Para pelaku tersebut menjadikan taruhan judi dan keuntungan demi menyambung hidup. Perannya masing-masing juga berbeda, mulai dari bandar judi, dan pemasang judi.
Praktik perjudian online di Cilacap ini tengah didalami polisi karena kemungkinan ada pelaku lainnya. Ketika melakukan judi, para pelaku menggunakan handphone android, buku rekapan, rekening tabungan, uang tunai, ATM, dan alat tulis lainnya.
Pelaku perjudian ini memang tidak kecanduan karena mereka berperan sebagai penyedia. Berbeda dengan orang yang memasang togel tentu menjadi pecandu karena banyak yang membelinya setiap hari. Kini 19 orang tersebut dijerat oleh Pasal 303 KUHP mengenai perjudian dan diancam dengan hukuman 10 tahun penjara.
Intip Bahaya Ketika Kecanduan Poker Online
Bentuk perjudian sangat beragam dan tentunya menyebabkan kecanduan. Bagi orang kaya raya mungkin bermain poker online tidak begitu berdampak besar. Namun, apabila Anda yang kondisi finansial pas-pasan bermain poker online, perhatikan bahaya berikut ini.
1. Mendorong Kriminalitas
Bermain judi online dapat mendorong tindakan kriminalitas. Terutama dampaknya ketika mengalami kekalahan besar secara psikologis maupun finansial. Pecandu akan berusaha mengembalikan dana dengan meminjam uang, menipu, mencuri, dan menjual barang-barang yang ada di rumah. Hal ini disebabkan karena mereka percaya akan memenangkan perjudian.
2. Berjiwa Malas
Bermain judi online sudah pasti membuat seseorang lebih malas. Sebab selama permainan berlangsung menguras uang, pikiran, dan emosional. Terutama kebiasaan penjudi online yang mulai bermain dari tengah malam sampai dini hari.
Jadi tidak mengherankan dampaknya membuat malas kerja, malas bangun, malas makan, dan lainnya. Ujung-ujungnya hidup menjadi berantakan dan berakhir kesengsaraan. Intinya motivasi menjalani kehidupan berkurang, bahkan semangatnya menghilang.
3. 100% Menghancurkan Masa Depan
Game poker sudah pasti menghancurkan masa depan 100%. Setelah kecanduan sulit bagi seseorang melepaskan pikiran dari poker, sama seperti kecanduan narkoba. Meskipun telah kalah berkali-kali, ketika memenangkan permainan sekali dengan jumlah taruhan sedikit akan tetap bermain poker. Apalagi rata-rata situs poker mengiming-imingi keuntungan besar dan promosi deposit.
4. Membuat Malu Keluarga
Menjadi pecandu perjudian online sudah pasti mempermalukan nama baik keluarga. Terutama jika tinggal didaerah padat penduduk, harus bersiap-siap dipergunjingkan masyarakat sekitar. Disamping itu, orang tua dan saudara yang mengetahuinya tentu merasakan kekecewaan.
5. Lebih Emosional
Secara psikologis kemenangan maupun kekelahan berjudi akan mempengaruhi emosional seseorang. Apalagi sampai terlilit hutang, perasaan sensitif dan emosional akan terbawa dalam keseharian. Misalnya sering marah-marah, berkata kasar, dan membanting barang tanpa alasan jelas.