Shalat gaib dilaksanakan ketika ada sanak saudara atau teman yang meninggal tetapi tidak bisa merawat jenazahnya secara langsung, dan tentu saja harus dengan tata cara sholat Gaib yang benar. Sanak saudara yang meninggal ini bisa jadi karena kondisi tertentu misalnya jaraknya yang jauh.
Hal ini bisa dilakukan ketika pada masa pandemi seperti sekarang ketika orang dikenal meninggal tetapi tidak bisa menshalatinya secara langsung. Tata cara sholat gaib mirip seperti shalat jenazah hanya niat dan doanya yang berbeda, berikut ulasannya.
1. Membaca Niat Shalat Gaib
Sama seperti shalat lainnya, shalat gaib pun diawali dengan niat yang hukumnya fardhu kifayah sebagaimana pada shalat jenazah. Niatnya bisa seperti berikut, “Ushalli ‘alal-mayyiti-ghaa’ibo aerba’atakbiiraatin fardhal-kifayaati (ma’muuman/imaaman) lillahi ta’aalaa,”.
Selain itu bisa juga menyebutkan nama mayit yang dimaksud, “Ushalli ‘alaa mayyiti (Fulan) al-ghaa’ibi arba’a takbiiraatin fardhal-kifayayati lillahita’aalaa,” lalu dilanjut dengan takbiratul ihram, “Allahuakbar.”
2. Takbir Pertama
Seperti pada shalat jenazah, pada shalat ghaib pun di laksanakan dengan empat kali takbir dengan bacaan yang berbeda-beda. Setelah takbir pertama dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas perut dilanjut dengan membaca surat Al Fatihah saja tanpa bacaan yang lain. Setelah itu kembali takbir, “Allahuakbar,”
3. Tata Cara Sholat Gaib: Takbir Kedua
Setelah takbir kedua doa yang dibaca ialah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, “Allahumma shalli ‘alaa Muhammad,”. Tetapi lebih baik lagi dengan lebih lengkap seperti berikut ini, “Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin.
Kamaa shallaita ‘alaa Ibrahiima wa ‘alaa aali Ibrahahiima. Wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa ibrahiima wa ‘alaa aali Ibrahiima fil-‘aalamiina innak hamiidum majiid,”
Baca juga: Keutamaan Membaca Surat Al Waqiah Untuk Memperlancar Rejeki
4. Takbir Ketiga
Takbir ketiga dilanjutkan dengan membaca doa khusus mayit minimal seperti berikut ini, “allahummaghfir lahuu warhamhu wa ‘aafihii wa’fu ‘anhu.” Lebih baik lagi jika lebih lengkap seperti doa beikut, “allahummaghfir lahuu (lahaa) warhamhu (haa) wa ‘aafihii wa’fu ‘anhu (haa). Wa akrim nuzulahu (haa) wa wassi’madkhalahu (ha) waghsilhu (haa) bil-maa’i watssalji wal-baradi.
Wa naqqihi (ha) minal-khathaayaa kama yu-naqqats-tsaubul-abyadhu minad-ndanasi wa abdilhu (haa) daaran khairan min daarihi (haa), Wa ahlan khairan min ahlihii (haa) wa zaujan khairan min zaujihi (haa) wa qihi (haa) fitnatal-qabri wa’adzaaban-naar.”
5. Tata Cara Sholat Gaib: Takbir Keempat
Tata cara sholat gaib takbir keempat membaca bacaan seperti berikut, “Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu, “. Namun lebih sempurna lagi jika dibaca lengkap seperti berikut, “Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu. Waghfir lanaa wa lahu wa li ikhwaaninal ladziina sabaquunaa bil iimaani wa laa taj’al fii quluubinaa ghillal lilladziina aamanuu rabbanaa innaka ra’uufur rahiim.
6. Salam dan Doa
Setelah selesai lanjut ditutup dengan salam seperti bacaan seperti shalat umumnya. Kemudian membaca doa sholat ghaib, setelah membaca basmalah membaca doa berikut, “Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aali sayyidina Muhammad, Allaahumma bi haqqil faatihah. I’tiq riqaaba haadzal mayyiti (haadzal mayyitati) minan naar 3X.
Allahumma anzhiliir rahmata wal maghfirata ‘alaa haadzal mayyiti (haadzal mayyitati) waj’al qabrahu (haa) eaudahatan minal jannah. Wa laa laj’alhu lahu (lahaa) hufratan min-niiraan, Wa shallallahu ‘alaa khairi khalqihi sayyidina Muhammadin wa aalihii wa shahbihii ajma’iina wal hamdu lillahi rabbil ‘aalamiin.
Itulah tata cara sholat gaib yang bisa dijadikan panduan untuk umat Islam yang ingin menshalatakn saudara atau teman namun tidak mengunjunginya.
Rasulullah pun pernah mencontohkan shalat ini ketika Raja Najasyi meninggal dan berada di Ethiopia yang jauh dari kediaman Nabi. Semoga ulasan diatas memberikan manfaat.